Cerita Dibalik #Sandallll Ku

Sandallll? Apa itu? 

Sandallll merupakan sebuah identitas atau usename yang saya gunakan di sosial media. Merupakan sebuah ID atau identitas yang saya gunakan agar memudahkan orang untuk mencari siapa saya. Secara harfiah Sandallll ya Sandal—alas kaki. Tapi kok bisa ya saya kepikiran pakai kata itu, kenapa Sandallll? Kenapa "l" nya harus empat? Terus maksudnya?

Beberapa teman saya di kampus dan beberapa orang yang baru mengenal saya pernah bertanya tentang Sandallll. Kurang lebih pertanyaannya sama seperti di atas. Karena itulah terpikir saya untuk menulis artikel ini. Selain untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, juga supaya pembaca blog dan teman-teman saya yang lain, yang penasaran dengan Sandallll bisa langung search google untuk tahu.

Sandallll, kata aneh ini terinspirasi dari akun twitter yang sedang booming kala itu, booming dikala saya masih SMA. Adalah akun twitter milik Arif Muhammad (@Poconggg). Di zaman itu, saya sudah kepikiran untuk bagaimana membuat sebuah identitas/id/user online yang khas untuk diri sendiri. Tercetuslah ilham tentang kata Sandallll. Akun pertama saya yang menggunakan ID Sandalll saat itu adalah Twitter—@sandallll.

Sandallll, menggunakan "l" nya empat kali, kenapa? Pada awalnya saya juga ingin menggunakan tiga huruf saja layaknya @Poconggg. Ya, namun karena Sandalll dengan tiga "l" sudah ada yang menggunakan, akhirnya saya tambahkan satu "l" lagi menjadi empat. Pada masa itu, ID yang saya gunakan ini populer di teman-teman SMA dan gegerlah teman sekelas. Ahlasil dipanggillah saya dengan "Sandallll".

Kenapa Sandallll, bukan Sepatuuuu atau Celanaaaa atau lainnya? Ya, karena saat itu kepikiran satu benda yang memang bakal terus saya ingat dan mudah saya temui. Pun karena saya juga sering pakai dan suka sama sandal, makanya saya pilih Sandallll (tapi bukan berarti saya tidak suka pakai celana ya gaesss. Please positive thingking ^ ^)

Dulu Sandallll hanya saya gunakan diakun Twitter. Tapi sekarang, semua akun yang saya punya pasti menggunakan ID/Username Sandallll. Seperti Facebook, Line, Kompasiana, Tribunner, Instagram, dan semua akun sosial media apapun tak terkecuali blog ini: #SANDALLLL (www.sandallll.xyz)

Bicara filosofinya, ahh, itu tinggal selera pikiran positif saja mau mengambil poin-poin apa saja. Toh, identitas ini muncul alias njebul tiba-tiba dipikiran. Ada yang bilang kalau sandal itu merupakan saksi bisu seuatu perjalanan. Boleh saja dimaknai begitu, toh Sandalll memang saya ciptakan untuk merekam jejak hidup saya (termasuk semua tulisan/cerita dan curahan pikiran di blog ini) agar kelak dibaca orang-orang setelah saya.

Belajar dari sandal yang selalu diinjak namun tetap memberi manfaat kepada pemiliknya. Pun juga harus belajar dari sandal yang selalu setia kepada pasangannya dan masih banyak lagi filosofi tentang sandal yang bisa dipelajari.

Terlepas dari cerdasnya pikiran kita mencari pelajaran dari kata sederhana ini. Kalau saya ditanya seberapa penting Sandallll untuk saya sendiri? Ya, saya jawab penting sekali. Di zaman digital seperti ini, orang harus punya brand khusus yang menarik untuk mengenalkan siapa dirinya dan mengutarakan ide-idenya melalui konten agar lebih masif. Awalnya saya lewat Twitter dan sosial media lainnya. Kini saya hidup diantara umat-umat Google lainnya bersama media online pribadi bernama #SANDALLLL

Ohh, ya, apakah kalian juga punya identitas khas sendiri? Kalau belum, maka temukanlah, minimal supaya orang mengenalmu dengan mudah. Jadi, Sandallll sebenarnya itu cuman kata konyol yang nggak sengaja menjadi bagian dari hidup saya. Sandallll itu siapa? Ya saya. Di saat kalian berkata "Sandallll" di dunia maya dengan cara apapun, maka saat itulah tanpa sadar kalian telah menambah porsi hidup saya di dunia maya. Namun buruknya kalian akan saya claim sebagai fans saya. Hhe. 

#Sandallll

Foto ini candid di bawah Menara Kembar (Twin Tower) Malaysia

0 Response to "Cerita Dibalik #Sandallll Ku"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel