Memahami Arti Pendidikan dan Aliran Pendidikan
16 October 2018
Add Comment
Tulisan ini saya buat secara pribadi sebagai pengingat dan cara saya mengeluarkan pengetahuan-pengetahuan yang tertanam di alam bawah sadar saya. Sebagai manusia yang selalu belajar, yang selalu menempuh sesuatu yang disebut pendidikan, saya merupakan orang yang selalu mencari tahu dan terus mencari tentang apa yang saya tidak tahu agar menjadi tahu. Seperti ungkapan Benjamin Samuel Bloom, seorang filsuf pendidikan, “Kita perlu lebih jelas tentang apa yang kita tahu dan apa yang tidak kita tahu. Sehingga kita tidak dibingunkan oleh keduanya.”
Foto hanya pemanis. |
Salah satu hal yang awalnya tidak saya ketahui adalah pendidikan. Apa itu pendidikan? Saya pun belajar dan mencari tahu akan ketidaktahuan itu. Pendidikan, dunia barat mengenal itu dengan Education, yakni kata yang berasal dari Do Care, artinya menuntun. Dan huruf E yang mengawali kata Education diartikan sebagai keluar. Jadi Education berarti keluar menuntun (menuntun keluar dari ketidaktahuan).
Itu baru versi dunia barat. Biasanya orang sering membandingkan antara barat dan timur. Dunia timur dalam hal ini Islam memang punya arti tersendiri akan memaknai pendidikan, bahkan bisa dibilang lebih kompleks. Di Islam ada istilah Ta’lim, Tarbiyah, Ta’dib, Tadris dan Tahdzib yang semua itu bisa kalian pahami disini (Baca: Perbedaan Antara Tarbiyah, Tadris, Ta'lim, Ta'dib dan Tahdzib).
Selain tentang pendidikan itu, saya juga pernah menjadi orang yang tidak tahu tentang aliran pendidikan, dalam hal ini aliran Humanistik dan Behavioristik. Apa aliran pendidikan Humanistik dan Behavioristik itu? Aliran Humanistik adalah aliran pendidikan yang meyakini bahwa belajar adalah membentuk manusia yang ideal, manusia yang dicita-citakan yaitu manusia yang mampu mencapai aktualisasi diri.
Maka perlu diperhatikan bagaimana perkembangan peserta didik dalam mengaktualisasikan dirinya, pemahaman diri serta realisasi diri. Mudahnya begini, aliran Humanistik ini pengetahuan (idealnya) sudah ada dalam diri manusia, jadi tinggal dihidupkan saja. Apa yang ada dalam diri tinggal dihidupkan (dipelajari) lagi.
Berbeda dengan Humanistik, aliran Behavioristik adalah aliran yang percaya bahwa belajar merupakan tingkah laku sebagai akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon. Perubahan perilaku seseorang yang dapat diamati, diukur dan dapat dinilai secara kongkret. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dapat menunjukan perubahan perilakunya.
Mudahnya begini, di aliran Behavioristik ini pengetahuan (idealnya) dibuat oleh keadaan (lingkungan). Jadi manusia itu layaknya papan kosong yang diisi dengan tujuan tertentu. Misalnya sebuah wacana, “Mari kita wujudkan manusia yang beradab.” Maka untuk mencapai beradab itu, harus diciptakan sebuah keadaan yang membuat manusia bisa beradab.
Selepas saya belajar tentang istilah pendidikan dan aliran pendidikan diatas, saya jadi tahu, tapi bukan berarti saya ini jadi ahlinya. Yang saya tulis diatas hanyalah berbagi pikiran yang mengalir dan tertuang dalam teks seperti ini. Jika ada yang kurang tepat, mohon diluruskan. Salam.
Itu baru versi dunia barat. Biasanya orang sering membandingkan antara barat dan timur. Dunia timur dalam hal ini Islam memang punya arti tersendiri akan memaknai pendidikan, bahkan bisa dibilang lebih kompleks. Di Islam ada istilah Ta’lim, Tarbiyah, Ta’dib, Tadris dan Tahdzib yang semua itu bisa kalian pahami disini (Baca: Perbedaan Antara Tarbiyah, Tadris, Ta'lim, Ta'dib dan Tahdzib).
Selain tentang pendidikan itu, saya juga pernah menjadi orang yang tidak tahu tentang aliran pendidikan, dalam hal ini aliran Humanistik dan Behavioristik. Apa aliran pendidikan Humanistik dan Behavioristik itu? Aliran Humanistik adalah aliran pendidikan yang meyakini bahwa belajar adalah membentuk manusia yang ideal, manusia yang dicita-citakan yaitu manusia yang mampu mencapai aktualisasi diri.
Maka perlu diperhatikan bagaimana perkembangan peserta didik dalam mengaktualisasikan dirinya, pemahaman diri serta realisasi diri. Mudahnya begini, aliran Humanistik ini pengetahuan (idealnya) sudah ada dalam diri manusia, jadi tinggal dihidupkan saja. Apa yang ada dalam diri tinggal dihidupkan (dipelajari) lagi.
Berbeda dengan Humanistik, aliran Behavioristik adalah aliran yang percaya bahwa belajar merupakan tingkah laku sebagai akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon. Perubahan perilaku seseorang yang dapat diamati, diukur dan dapat dinilai secara kongkret. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dapat menunjukan perubahan perilakunya.
Mudahnya begini, di aliran Behavioristik ini pengetahuan (idealnya) dibuat oleh keadaan (lingkungan). Jadi manusia itu layaknya papan kosong yang diisi dengan tujuan tertentu. Misalnya sebuah wacana, “Mari kita wujudkan manusia yang beradab.” Maka untuk mencapai beradab itu, harus diciptakan sebuah keadaan yang membuat manusia bisa beradab.
Selepas saya belajar tentang istilah pendidikan dan aliran pendidikan diatas, saya jadi tahu, tapi bukan berarti saya ini jadi ahlinya. Yang saya tulis diatas hanyalah berbagi pikiran yang mengalir dan tertuang dalam teks seperti ini. Jika ada yang kurang tepat, mohon diluruskan. Salam.
0 Response to "Memahami Arti Pendidikan dan Aliran Pendidikan"
Post a Comment