Di Dalam Ruang Besi
22 March 2019
Add Comment
"Aku berhenti!" keluh yang meluap itu muncul bak balon yang tiba-tiba meletus. Sontak beberapa kerabatnya di dalam ruangan besi yang semrawut itu bereaksi.
"Jangan!!" teriak salah satu temannya.
"Ini terlalu berat, aku tak kuat."
"Jangan!!" teriak temannya yang lain.
"Kenapa? Kenapa tak boleh?"
"Karena kau inti bagi kami, apa kau rela kami jadi tak berguna dikala kau memilih berhenti?"
"Tapi..., Aku ini lelah kawan!!"
"Itu biasa. Kau hanya butuh berjalan lambat saja, atau sewaktu-waktu boleh tidur sesaat. Atau biarkan si Tuan mematikan kita bersama, meski nanti dihidupkan kembali."
Belum sempat menentukan pilihan, tiba-tiba datang satu waktu yang tepat bak Malaikat, mematikan semua yang ada di dalam besi semrawut itu, bahkan yang ada di luar besi itu sekalipun. Kecuali si Tuan, yang justru kini giliran ia berteriak.
"Sial!! Belum aku save!! Sudah komputer lemot, sering Hang pula!!. CPU-nya memang sialan..., lemah!! Argg!!" ucap si Tuan sambil membanting seluruh komponen komputernya.
Pada akhirnya sosok-sosok yang gundah tadi memang benar-benar berhenti dan tak berguna lagi. Berhenti bukan karena kemauan mereka sendiri, tapi si Tuannya yang tak mampu menggunakan sesuai porsi, membuat para sosok-sosok itu menjadi lemah, tak kuat dan berjalan keberatan tak sesuai porsi bebannya masing-masing.
Sosok-sosok itu adalah CPU, RAM, VGA dan komponen komputer lainnya yang berada di dalam rumah dinding besi semrawut bernama kotak.
#Sandallll
#Sandallll adalah keyword Netizen dari manusia bernama Ahmad Mustaqim. |
0 Response to "Di Dalam Ruang Besi"
Post a Comment