Manusia, Robot dan Data
12 November 2019
Add Comment
Malam ini (11/11) bicara Film Interstellar. Film yang sebenarnya sudah direkomendasikan teman saya, Fandi Prayoga, sejak masa SMA. Tapi kala itu saya cuman ngerti nyampe dititik konsep Dilatasi Waktu. Naah, sejak kuliah dan mencium aroma filsafat lalu menjilat bahkan sampai menelannya, film ini jadi lebih menarik untuk dibicarakan lagi. Khususnya mengenai dunia atau ruang lima dimensi.
Jadi, semalam, di luar bahasan lima dimensi yang mulai jenuh (dan masih abstrak untuk di ceritakan) saya justeru menemukan sebuah keyword pehamanan yang sudah lama tak dipancing keluar. Perihal teks (data). Saya pernah ketemu kasus ketika menerima file backlink dari teman saya, Blogger Sumatera Barat, Nurhadi Bachtiar namanya. Filenya berekstensi Notepad (.txt) dan berukuran hanya 3Kb.
Di dalam file itu ada buanyaakk kata yang tersimpan (juga huruf-huruf yang jadi satu dalam bentuk link web/blog untuk backlink--istilah menyisipkan link ke web/blog lain). Buaanyakkk kata loh ya, yang kalau teks itu di paste di Ms Word, bisa Hang / Not Responding.
Teks itu pada akhirnya saya simpulkan menjadi data yang penting. Kenapa penting? Robot atau mesin saat ini, semuanya, diperintah berdasarkan teks (yang sudah di komputasi dalam bentuk coding/bahasa pemrograman).
Pikiran saya pun nakal. Saya ngebayangin data teks itu jika berisi data-data pemahaman manusia, entah itu cara masak, cara memahami ekspresi, pemahaman akan defisini dan data-data pengetahuan/pemahaman lainnya yang ditulis dalam bentuk teks dan di input ke Robot.
Data pengetahuan/pemahaman itu ditulis langsung oleh manusianya dengan otak yang sampai sempoyongan, tapi giliran di save ke dalam teks biasa (.txt), toh hanya menghasilkan data size yang super kecil sekali.
Naah, problemnya, Robot (Artificial Intelligence) itu kan bisa menyimpan banyak data. Yang bisa saja data robot itu jauh lebih banyak dan lengkap dari data (di otak manusia) yang diketahui/pahami dan dituliskan tadi.
Saya itu kepikiran lagi perihal data (dalam diri) manusia, mulai dari keinginan, rasa dan lainnya, yang sudah bisa di komputasi. Kalian pernah kan melihat artikel yang tiba-tiba memunculkan iklan barang yang ingin kalian beli? Itu salah satu contohnya.
Kalau pada akhirnya Robot itu berisi data-data yang lebih baik dan lebih banyak dari pada manusia (sedang data di dalam Robot itu nantinya bisa saling berkomunikasi sendiri dan menghasilkan Big Data- Super AI). Apakah bukannya disitu Robot > Manusia? Tapi di Film ini TARS si robot pintar masih berada dalam kendali/kuasa si Chooper.
0 Response to "Manusia, Robot dan Data"
Post a Comment