Anak Kecil


Duduk termenung sendirian, memegangi ranting kayu yang baru saja terjatuh dari batang pohonnya. Seorang anak kecil yang tak mengenakan baju sedang nikmat menyandar di bawah pohon beringin. Matanya tenang memandang ke depan melihat sawah nan luas. Bibirnya tersenyum bahagia sesekali dan berkata, "Bapak..., bapak..., sini..." Di sebelah kanan anak ini, beberapa petani sedang beristirahat dari aktivitas menamannya. 

“Nang, sini, ayo ikut makan,” ujar salah satu petani yang sedang beristirahat. Namun si anak kecil tersebut hanya menoleh, lalu memberi kode tolakan dengan geleng-geleng.

“Sini, Nang, Bulik punya makanan yang kamu suka,” seorang petani perempuan menawarkan telur goreng dengan bentuk mata sapi kesukaannya. Si anak kecil itu pun tetap hanya menoleh.

Beberapa menit kemudian, sebuah daun jatuh tepat di depan mata dan menghalangi pandangannya. Sekejap itu pula, bapaknya tak lagi ada di hadapannya. Ia pun berlari mendekati para petani di sebelah kanannya itu. Dengan nada bingung, ia bertanya, “Paklik, Bulik, Bapak di sini?”

“Tidak, Nang. Bapakmu dimana tadi?” jawab salah satu petani.

Ia menunjuk, “Di sana, sedang menanam tadi."

Para petani pun menoleh ke arah yang ditunjuk si anak kecil dan tak ada satupun yang menjawab, sebab si anak kecil itu menunjuk boneka orang-orangan sawah.

0 Response to "Anak Kecil"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel